Mengenal Apa Itu Heavy Equipment atau Alat Berat

Heavy equipment

Mengenal Apa Itu Heavy Equipment atau Alat Berat – Heavy equipment atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia maka kita biasa menyebutnya dengan alat berat. Dalam artikel ini, Tiberman sebagai One Stop Supplier Ban Alat Berat no. 1 di Indonesia akan membahas tuntas apa itu heavy equipment atau alat berat.

Apa Itu Heavy Equipment atau Alat Berat?

Mengacu pada KBBI, heavy equipment atau alat berat adalah alat yang digunakan pada proyek berskala besar untuk menggali, memecah, dan memindahkan tanah dan material lain. Artinya, jika mengacu pada KBBI maka alat berat ini hanya digunakan pada proyek berskala besar. Padahal sebenarnya tidak semua alat berat harus berjalan dan digunakan di proyek berskala besar. Alat-alat berat pada dasarnya bisa digunakan dalam kegiatan-kegiatan umum di masyarakat.

Penggunaan Heavy Equipment atau Alat Berat

1. Alat Berat di Proyek Konstruksi

Umumnya memang alat berat digunakan dalam proyek konstruksi dan pertambangan, karena memang proyek-proyek tersebut tidak akan berjalan lancar tanpa menggunakan alat berat. Misalnya saja di dalam proyek konstruksi, tentunya wajib menggunakan truk sebagai pengangkut material, kemudian juga membutuhkan crane untuk memindahkan dan mengangkat material di lokasi proyek. Bahkan untuk pengadukan dan pencampuran material pembangunan, umumnya dalam dunia konstruksi menggunakan truk molen.

2. Alat Berat di Pertambangan

Contoh lain penggunaan alat berat adalah di proyek pertambangan. Berurusan dengan pertambangan memang semuanya selalu berukuran raksasa. Material yang diangkut sebanding juga dengan luas area yang digunakan. Jadi semakin besar alat berat yang digunakan umumnya akan semakin efisien. Wajar saja jika excavator terbesar, truk terbesar, dan alat berat terbesar semuanya bermuara di pertambangan. Merek alat berat dari seluruh dunia juga akan banyak ditemui di area pertambangan. Hal ini menunjukkan betapa pertambangan menjadi sektor laut merah atau red ocean dalam dunia bisnis alat berat dan suku cadangnya seperti ban alat berat misalnya. Di area pertambangan, alat berat seperti loader, motor grader, dan alat berat tambang lainnya yang jarang sekali ditemui di daerah pemukiman akan sangat umum dijumpai.

3. Alat Berat di Ranah Masyarakat Umum

Penggunaan alat berat di ranah masyarakat umum juga ada, misalnya saat pengerukan tanah atau pembuatan empang di persawahan. Semuanya sudah menggunakan bantuan alat berat excavator untuk meningkatkan efisiensi. Selain itu, traktor yang digunakan oleh petani di perkebunan maupun pertanian juga termasuk dalam golongan alat berat. Meskipun memang tidak semua traktor tergolong alat berat, namun sudah banyak masyarakat petani Indonesia yang menggunakan traktor berat sebagai alat pembajak sawah. Sedikit lebih besar, ada pembuatan jalan raya di perkotaan maupun perkampungan, umumnya saat ini sudah menggunakan alat berat kelas asphalt paver finisher, compactor, dan asphalt roller untuk meratakan konstruksi jalan.

Jenis Heavy Equipment atau Alat Berat

Dengan berbagai macam kebutuhan di industri dan masyarakat, tentunya semakin banyak juga jenis alat berat yang diciptakan oleh manusia. Berikut adalah beberapa jenis alat berat yang umum ditemui dan digunakan.

1. Earthmover

Earthmover atau jika diartikan adalah pemindah tanah merupakan kelas alat berat yang berhubungan dengan pemindahan material dari bumi. Apakah itu tanah, batu, atau mineral yang dituju. Beberapa heavy equipment atau alat berat yang termasuk dalam golongan earthmover sebagai berikut.

  • Truk: Alat berat paling populer dan hampir semua orang mengetahuinya, yaitu kendaraan yang memang difungsikan untuk mengangkut dan memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lain.
  • Excavator: Alat ini digunakan untuk menggali tanah dan batu, serta untuk pekerjaan demolisi. Excavator memiliki lengan panjang dengan ember di ujungnya yang dapat digerakkan untuk menggali atau memindahkan material.
  • Bulldozer: Alat berat ini memiliki blade lebar di bagian depan yang digunakan untuk mendorong, menggali, dan meratakan tanah serta material lainnya.
  • Loader (Wheel Loader atau Front Loader): Loader digunakan untuk memuat material seperti tanah, pasir, dan kerikil ke dalam truk dump atau alat angkut lainnya. Loader memiliki ember besar di bagian depan yang dapat diangkat untuk memuat material.
  • Scraper: Alat berat yang dirancang untuk menggali, memuat, mengangkut, dan meratakan tanah dalam satu operasi. Scraper efektif digunakan di area yang luas untuk pekerjaan tanah besar.
  • Grader (Motor Grader): Digunakan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan tanah atau material lain dengan pisau panjang. Grader sangat penting dalam pekerjaan konstruksi jalan untuk menyiapkan dasar yang rata dan halus.

2. Alat Pengangkat dan Pemindahan Material (Material Handling Equipment)

Material Handling Equipment adalah heavy equipment yang dikhususkan untuk menangani pengangkatan dan pemindahan material. Biasanya memiliki lingkup yang konstan dan tidak terlalu luas. Berikut adalah contoh beberapa jenisnya.

  • Crane: Digunakan untuk mengangkat material berat dan memindahkannya ke tempat lain. Ada berbagai jenis crane seperti tower crane, mobile crane, crawler crane, dan masih banyak lagi..
  • Forklift: Kendaraan industri yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material berat pada jarak pendek.
  • Telehandler (Telescopic Handler): Mesin yang menggabungkan kemampuan forklift dengan jangkauan dan ketinggian crane, sering digunakan untuk memindahkan material ke lokasi tinggi atau sulit dijangkau.

3. Alat Pemroses Material (Material Processing Equipment)

Kelas alat berat ini memiliki fungsi pemrosesan pada material, mulai dari penghancuran hingga pencampuran material.

  • Crusher: Mesin yang digunakan untuk menghancurkan batu, beton, dan material keras lainnya menjadi ukuran yang lebih kecil atau bentuk tertentu.
  • Concrete Mixer (Truk Molen): Kendaraan yang digunakan untuk mencampur bahan bangunan seperti semen, pasir, air, dan agregat untuk membuat beton.
  • Asphalt Paver Finisher: Alat berat yang digunakan untuk menyebarkan campuran aspal pada permukaan jalan sebelum dipadatkan oleh roller.

3. Alat Pengeboran dan Penambangan (Mining and Drilling Equipment)

Alat pengeboran adalah alat yang memang khusus digunakan untuk melubangi tanah, terlepas dari tujuan pelubangannya untuk apa.

  • Drilling Rigs: Digunakan untuk membuat lubang di tanah untuk eksplorasi, pengeboran sumur air, pengeboran minyak dan gas, atau pengeboran untuk tujuan geoteknik.
  • Blasthole Drills: Khusus digunakan dalam penambangan untuk membuat lubang di mana bahan peledak akan ditempatkan untuk meledakkan batuan.

4. Alat Pemadatan (Compactor)

Compactor umumnya digunakan pada pembuatan jalan, apakah itu jalanan kota atau bahkan jalanan di pertambangan sebagai jalur alat berat tambang hilir mudik.

  • Roller Compactor: Digunakan untuk memadatkan tanah, kerikil, dan aspal dalam pembuatan jalan dan konstruksi lainnya. Ada berbagai tipe seperti smooth drum, sheep’s foot rollers, dan pneumatic tyre roller.
  • Vibratory Rollers: Alat yang menggunakan getaran untuk meningkatkan efektivitas pemadatan. Alat ini dapat digunakan pada berbagai jenis tanah dan merupakan pilihan populer untuk proyek-proyek yang membutuhkan pemadatan dalam.
  • Tamping Rollers: Mirip dengan sheep’s foot rollers, tetapi dengan tonjolan yang lebih besar dan dirancang untuk pemadatan tanah dengan kelembaban tinggi atau material yang sulit dipadatkan.

5. Alat Berat Pertanian (Heavy Equipment for Agriculture)

Alat berat pertanian digunakan sebagai pembantu para petani agar pekerjaan lebih efisien.

  • Traktor: Sebuah inovasi alat berat yang fokus pada ranah pertanian dan berhasil merevolusikan dunia pertanian di seluruh dunia. Dengan berbagai macam fungsi sesuai yang dibutuhkan oleh petani. traktor dapat dikombinasikan dengan bermacam-macam alat tambahan.

Selain yang telah disebutkan di atas, sebanarnya masih sangat banyak heavy equipment atau alat berat yang ada di dunia modern saat ini. Masing-masing jenis alat berat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam proyek konstruksi, penambangan, pertanian, atau industri lainnya, guna memastikan efisiensi dan produktivitas kerja.

Related Posts

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *