Bukan Cuma SIM! Berikut Syarat Jadi Driver Alat Berat

Driver Alat Berat bukan hanya butuh SIM

Bukan Cuma SIM! Berikut Syarat Jadi Driver Alat Berat – Alat berat menjadi salah satu industri yang sudah tidak bisa lagi lepas di zaman modern saat ini. Industri ini tidak diragukan lagi menjadi tulang punggung untuk industri raksasa lainnya, terutama yang berhubungan dengan energi. Pertambangan menjadi industri utama yang sangat bergantung dengan industri alat berat. Semakin besar pertambangan, maka alat berat yang dibutuhkan juga semakin banyak dan beragam. Mulai dari rigid dump truck, articulated dump truck, loader, grader, excavator, dan alat berat lainnya.

Semakin besar industri alat berat, tentunya driver atau operator alat berat juga akan semakin banyak dibutuhkan. Namun, menjadi driver atau operator alat berat bukan perkara mudah. Persyaratan yang dibutuhkan bukan sekedar bisa mengendarai kendaraan seperti pengendara mobil atau truk di jalan raya. Jika pengendara kendaraan umum hanya membutuhkan SIM, maka untuk operator alat berat membutuhkan SIO (Surat Izin Operator).

Menjadi seorang driver alat berat bukanlah perkara mudah. Selain harus memiliki keterampilan khusus, ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi agar seseorang dapat menjalankan tugas ini dengan baik dan aman. Melalui artikel ini, Tiberman akan membahas syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk menjadi driver alat berat, yang bukan hanya sekadar memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Berikut Syarat Jadi Driver Alat Berat

1. Memiliki Surat Izin Mengemudi B2 (SIM B2)

Yang pertama tentu saja kemampuan untuk mengemudikan kendaraan alat berat, yang dibuktikan dengan SIM B2. Karena memang secara hukum di negara Indonesia, untuk mengemudikan kendaraan alat berat, kendaraan penarik, atau kendaraan bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 kg, harus memiliki SIM B2. Aturan ini tertera pada pasal 80 UU No. 22 tahun 2009 yang membahas tentang golongan SIM. Jadi, untuk yang ingin menjadi driver alat berat maka wajib lulus tes dan memiliki SIM B2.

2. Memiliki Surat Izin Operator (SIO)

Inilah perbedaan utama antara pengemudi kendaraan bermotor dengan alat berat. Berbeda dengan pengemudi kendaraan bermotor biasa yang hanya memerlukan SIM, operator alat berat harus memiliki Surat Izin Operator (SIO). SIO ini diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan merupakan bukti bahwa seseorang telah mengikuti pelatihan khusus dan dinyatakan kompeten untuk mengoperasikan alat berat tertentu. Proses mendapatkan SIO melibatkan pelatihan teknis serta ujian praktik dan teori.

Sertifikasi SIO merupakan salah satu persyaratan atau kriteria penilaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Aturan terkait SIO dan SMK3 ini semuanya wajib disesuaikan dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Permennaker No. PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut, dan Permennakertrans No. PER.09/MEN/VII/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut.

Itulah 2 surat perizinan yang wajib dimiliki oleh calon driver atau operator alat berat. Nah, selain surat-surat di atas tentunya ada lagi beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh operator alat berat. Berikut adalah beberapa hal yang tak kalah penting untuk para operator alat berat selain SIM dan SIO.

Hal Tak Kalah Penting untuk Seorang Operator Alat Berat

1. Mengikuti Pelatihan Khusus

Pelatihan khusus sangat penting bagi calon operator alat berat. Pelatihan ini biasanya diselenggarakan oleh lembaga pelatihan resmi yang terakreditasi oleh pemerintah. Materi pelatihan mencakup teori tentang jenis-jenis alat berat, cara kerja, dan perawatan dasar, serta praktik langsung mengoperasikan alat berat. Peserta pelatihan juga akan diajarkan tentang keselamatan kerja dan prosedur tanggap darurat.

2. Memahami Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah prioritas utama dalam mengoperasikan alat berat. Calon operator harus memahami dan mematuhi standar keselamatan yang berlaku. Ini mencakup penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti helm, sepatu keselamatan, dan sarung tangan. Selain itu, operator harus mengerti tentang penilaian risiko, cara menghindari kecelakaan kerja, dan prosedur jika terjadi keadaan darurat.

3. Kondisi Fisik dan Kesehatan yang Prima

Mengoperasikan alat berat membutuhkan kondisi fisik dan kesehatan yang prima. Operator harus memiliki penglihatan yang baik, koordinasi tangan-mata yang tepat, serta kekuatan dan ketahanan fisik yang cukup. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat penting untuk memastikan bahwa operator selalu dalam kondisi yang siap bekerja.

4. Pemahaman Teknologi dan Maintenance

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam dunia alat berat. Operator modern harus memahami teknologi terbaru yang diterapkan pada alat berat, seperti sistem kontrol otomatis, GPS, dan sensor. Selain itu, pengetahuan dasar tentang perawatan dan pemeliharaan atau maintenance alat berat juga sangat penting untuk memastikan alat selalu dalam kondisi optimal dan mencegah kerusakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Misalnya terkait ban alat berat, serta spare part lainnya yang memang perlu dilakukan maintenance atau perawatan.

5. Memiliki Etika dan Disiplin Kerja yang Tinggi

Menjadi operator alat berat tidak hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga soal etika dan disiplin kerja. Operator harus memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaannya, mampu bekerja di bawah tekanan, dan memiliki komitmen terhadap tugas yang diemban. Disiplin dalam mengikuti prosedur kerja dan menjaga alat berat dengan baik juga merupakan kunci sukses dalam profesi ini.

6. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja merupakan nilai tambah yang sangat berharga bagi seorang operator alat berat. Pengalaman di lapangan akan membantu operator mengatasi berbagai situasi sulit yang mungkin terjadi selama bekerja. Oleh karena itu, magang atau bekerja sebagai asisten operator bisa menjadi langkah awal yang baik untuk membangun pengalaman dan keterampilan.

Menjadi operator alat berat adalah profesi yang menuntut berbagai persyaratan khusus. Tidak hanya cukup dengan memiliki SIM B2, seorang calon operator harus memiliki SIO, mengikuti pelatihan khusus, memahami keselamatan kerja, memiliki kondisi fisik yang prima, memahami teknologi dan perawatan alat, serta memiliki etika dan disiplin kerja yang tinggi. Dengan memenuhi semua syarat ini, seorang operator alat berat dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan aman, serta berkontribusi dalam proyek-proyek konstruksi dan industri lainnya.

Penulis