Pengertian Ban, Fungsi, dan Jenisnya

Ban adalah

Ban adalah komponen utama pada kendaraan apapun itu yang melakukan kontak langsung dengan permukaan jalan atau medan. Dengan begitu, tak heran jika ban menjadi komponen terpenting yang harus diperhatikan jika sudah berurusan dengan perawatan kendaraan atau suku cadang. Cakupan dari urusan ban tidak hanya berhenti pada urusan kenyamanan pengendalian kemudi oleh driver, tetapi juga mencakup keselamatan pengemudi serta seluruh pengemudi di jalanan. Untuk mengetahui dan memahami tentang ban, Tiberman akan menjelaskan panjang lebar mengenai pengertian, fungsi, jenis, dan rekomendasi yang cocok untuk kendaraan anda.

Pengertian Dasar Ban

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa ban merupakan komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalanan. Ban sendiri merupakan wadah yang terbuat dari karet, nylon/kawat, serta beberapa zat kimia lain yang nantinya akan diisi dengan udara. Selain itu, ban adalah penopang utama seluruh beban kendaraan, mulai dari bobot kendaraan itu sendiri, pengemudi/driver, penumpang, hingga barang yang diangkut oleh kendaraan. Maka dari itu, ban juga memiliki spesifikasi yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi penggunaannya. Misalnya ban motor dan ban mobil akan berbeda dengan ban alat berat seperti ban truk, ban loader, ban crane, ban forklift, atau ban compactor. Perbedaannya tentu didasarkan pada banyak hal, mulai dari medan yang dilalui, bobot yang diangkut, jauhnya jarak yang ditempuh, kecepatan yang ingin dicapai, dan masih banyak lagi.

Bagian-Bagian Ban

Jika ban adalah bagian atau komponen dari suatu kendaraan, maka ban itu sendiri juga memiliki komponen yang membentuknya. Bagian-bagian dalam ban ini juga memiliki fungsinya masing-masing. Berikut adalah penjelasan terkait komponen-komponen ban mulai dari bagian luar sampai dalam.

1. Tread

Tread atau telapak ban adalah bagian permukaan atau bagian luar ban kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan atau permukaan lainnya saat digunakan. Tread ban dirancang dengan pola dan kedalaman yang berbeda-beda, tergantung pada jenis kendaraan dan penggunaannya, untuk memberikan cengkraman yang optimal, stabilitas, dan kenyamanan saat berkendara. Tread ban juga berfungsi untuk mengalirkan air dan menghindari terjadinya aquaplaning saat berkendara di jalan basah.

2. Belt dan Breaker

Belt adalah lapisan penguat yang terletak di bawah tapak ban pada ban jenis radial. Belt ini terdiri dari serat serat kawat baja yang diatur dalam suatu pola spiral atau diagonal di sekitar kord yang terbuat dari serat sintetis atau kawat baja. Fungsinya adalah untuk memberikan kekuatan dan stabilitas pada ban agar mampu menahan beban berat dan tekanan tinggi pada saat kendaraan berjalan. Belt pada ban radial juga membantu mengurangi keausan dan kerusakan pada ban akibat gesekan dengan jalan atau permukaan lainnya. Ban radial dengan belt sering digunakan pada kendaraan penumpang seperti mobil dan motor, karena memberikan kenyamanan berkendara yang lebih baik dibandingkan dengan ban bias.

Breaker adalah lapisan penguat yang terletak di bawah tapak ban pada ban jenis bias. Breaker ban ini terbuat dari bahan kawat baja atau serat sintetis yang dilapisi karet. Fungsinya adalah untuk memberikan kekuatan ekstra pada ban agar tahan terhadap beban berat dan tekanan tinggi pada saat kendaraan berjalan. Breaker ban bias juga membantu mengurangi keausan dan kerusakan pada ban akibat dari gesekan dengan jalan atau permukaan lainnya. Ban bias dengan breaker ban bias biasanya digunakan pada kendaraan komersial seperti truk, bus, dan kendaraan konstruksi.

3. Cassing dan Carcass

Cassing pada ban adalah bagian dari ban yang terletak di antara tapak ban dan lapisan bawah ban, yang terbuat dari karet yang lebih tebal dan keras. Cassing berfungsi sebagai struktur utama yang mempertahankan bentuk ban dan menopang beban kendaraan. Cassing juga memberikan kekuatan dan stabilitas pada ban, sehingga mempengaruhi kenyamanan, performa, dan keamanan kendaraan saat digunakan.

Cassing pada ban dapat dibuat dari bahan karet alami atau bahan karet sintetis, dan dapat dirancang dengan ketebalan dan kekuatan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis kendaraan dan penggunaannya. Cassing juga memiliki pengaruh pada daya cengkram dan kekuatan ban saat melintasi jalan yang berbeda, sehingga mempengaruhi kinerja ban secara keseluruhan.

Carcass pada ban adalah lapisan struktural yang terletak di dalam ban, di antara tapak ban dan casing. Carcass terbuat dari serat kawat atau serat sintetis yang dijalin membentuk kain dan dicelupkan ke dalam bahan karet. Fungsinya adalah untuk memberikan kekuatan dan stabilitas pada ban, sehingga mampu menahan tekanan angin dan beban kendaraan.

Carcass pada ban juga berfungsi sebagai struktur penopang untuk tapak ban dan casing. Selain itu, carcass juga berperan penting dalam menjaga bentuk ban dan mencegah terjadinya deformasi pada ban. Carcass juga mempengaruhi daya cengkram ban, kestabilan, dan keamanan kendaraan saat berjalan di jalan yang berbeda.

Carcass pada ban dapat dirancang dengan ketebalan dan kekuatan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis kendaraan dan penggunaannya. Carcass yang lebih kuat dan tebal biasanya digunakan pada kendaraan berat seperti truk dan bus, sedangkan carcass yang lebih tipis dan ringan digunakan pada kendaraan penumpang seperti mobil dan motor.

4. Bead

Bead ban adalah bagian dari ban yang terletak di bagian dalam casing ban, yang terletak di sekitar pelek kendaraan dan membentuk dinding ban yang tegak lurus terhadap permukaan jalan. Bead ban terbuat dari kawat baja yang ditenun dalam bentuk kabel dan dilapisi dengan karet yang keras dan tahan lama.

Fungsi utama dari bead ban adalah untuk mempertahankan bentuk ban dan menopang beban kendaraan. Bead ban juga berfungsi sebagai pengunci ban pada pelek kendaraan, sehingga mencegah ban terlepas dari pelek saat kendaraan berjalan. Bead ban juga mempengaruhi kestabilan dan keamanan kendaraan saat berjalan di jalan yang berbeda.

Bead ban biasanya dirancang untuk sesuai dengan ukuran pelek kendaraan tertentu, sehingga memastikan ban dapat dipasang dengan aman dan tepat pada kendaraan. Bead ban pada ban radial biasanya lebih fleksibel daripada bead ban pada ban bias, sehingga memberikan kestabilan dan kenyamanan yang lebih baik saat berkendara.

5. Inner Liner

Inner liner yang juga sering disebut inner saja atau liner saja adalah lapisan yang berada di antara rangka ban dan udara di dalam ban atau bisa dikatakan adalah bagian paling dalam (dengan sudut pandang tread adalah bagian paling luar). Pada ban tubeless, inner liner biasanya terbuat dari bahan karet yang lebih tebal dan tahan terhadap tekanan udara karena memang dirancang khusus untuk menjaga tekanan udara ban, serta mengurangi risiko kebocoran udara.

Sedangkan pada ban tubetype, inner liner tidak sekuat pada ban tubeless karena ban tubetype dirancang untuk digunakan bersama dengan ban dalam yang membawa udara. Inner liner pada ban tubetype bahkan bisa jadi tidak ada, karena fungsinya lebih tergantung pada ban dalam sehingga komponen ini ini lebih terkait dengan perlindungan karkas ban.

6. Sidewall

Sidewall adalah bagian samping dari ban yang terletak antara tapak ban dan bead ban. Sidewall terbuat dari bahan karet yang tahan lama dan fleksibel, dan biasanya berwarna hitam atau memiliki desain dan logo tertentu.

Fungsi utama sidewall adalah untuk memberikan kekuatan dan stabilitas pada ban, serta melindungi ban dari kerusakan yang disebabkan oleh benturan atau gesekan dengan permukaan jalan. Sidewall juga memberikan kekuatan pada bead ban dan membantu menjaga ban tetap terpasang dengan aman pada pelek kendaraan.

Selain itu, sidewall juga sering digunakan sebagai media pemasangan informasi penting tentang ban, seperti ukuran ban, kecepatan maksimum yang diperbolehkan, indeks beban, dan lain sebagainya. Beberapa produsen ban juga menambahkan desain atau logo tertentu pada sidewall sebagai bentuk branding atau identitas merek.

Fungsi Ban

1. Penopang Utama Seluruh Beban Kendaraan

Ban merupakan tulang punggung dari kendaraan. Apakah sedang mengangkut beban lain ataupun kosong, sedang berhenti ataupun berjalan, banlah yang berada paling bawah dan tentunya menerima seluruh gaya berat dari kendaraan dan yang diangkut sekaligus menerima gaya normal dari permukaan yang dipijak. Hal ini juga yang menjadi alasan pentingnya selalu menjaga tekanan angin di dalam ban tetap optimal. Selain memaksimalkan fungsi penopang juga menjaga ban lebih awet.

2. Meneruskan Arah Steering dan Menjaga Kestabilan Kemudi

Ban juga berfungsi sebagai penerus arah steering agar kendaraan dapat berbelok dan bermanuver sesuai dengan arah yang diinginkan kemudi. Sebenarnya fungsi ini berhubungan juga dengan posisi ban yang berada paling bawah dan berkontak langsung dengan jalanan. Arahan kemudi dari driver akan diteruskan ke sistem steering dan berujung pada ban yang menjadi pihak yang melakukan finishing. Selain itu, kestabilan kemudi juga salah satunya ditentukan oleh ban. Bagaimana saat kemudi dimaksudkan untuk tetap lurus, kemudian berbelok, atau saat berada di medan yang tidak rata, maka ban berperan penting dalam hal kestabilan kemudinya.

3. Menahan dan Meneruskan Tenaga Mesin

Selain meneruskan arah steering atau kemudi, ban juga berfungsi sebagai penerus tenaga mesin kendaraan. Ada 2 istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan kekuatan atau tenaga mesin kendaraan, yaitu torsi dan hourse power. Torsi berhubungan dengan akselerasi, sedangkan horse power berhubungan dengan kecepatan kendaraan. Keduanya bisa terealisasi dengan bantuan dari ban yang lagi-lagi menjadi finisher yang meneruskan tenaga mesin ke jalanan. Selain itu, ban juga berfungsi untuk menahan tenaga dari mesin itu sendiri yang biasanya diprakarsai oleh rem atau brake. Saat rem diinjak, maka akan memberikan tenaga dengan gaya yang berlawanan terhadap tenaga mesin. Pada akhirnya, ban adalah komponen yang akan merealisasikan gaya dari rem ini. Jadi, sangat layak jika dikatakan selain meneruskan tenaga mesin kendaraan, ban juga berfungsi menahan tenaga dari mesin kendaraan itu sendiri dengan mekanisme melalui rem.

4. Peredam Getaran pada Kendaraan

Saat kendaraan berada pada jalur atau medan yang tidak rata, tentunya kendaraan akan mengalami guncangan dan getaran yang tentunya akan mengurangi kenyamanan pengendara maupun penumpang. Di sinilah ban berperan sebagai peredam getaran atau guncangan itu, sebelum diteruskan ke suspensi. Ban yang menjadi komponen pertama yang berkontak dengan medan tentunya menjadi penentu apakah getaran akan diteruskan ke seluruh bodi kendaraan atau diredam. Bahan atau komponen ban dari karet juga berperan dalam hal ini. Sifat karet yang lentur dan elastis mendukung fungsi peredaman getaran dari ban, dengan syarat tekanan angin di dalamnya sesuai dengan spesifikasi.

Jenis-Jenis Ban

Membeicarakan jenis-jenis ban, maka ada beberapa pembagian lagi karena memang variasi ban semakin banyak semakin berkembangnya teknologi. Kita akan membagi jenis-jenis ban berdasarkan konstruksinya, berdasarkan tipenya, dan berdasarkan bentuk kembangan atau tapak ban.

1. Jenis Ban Berdasarkan Konstruksinya

– Ban Bias

Sederhananya, ban bias adalah ban yang bahan konstruksinya dari nylon atau benang. Benang dijalin bersilangan hingga beberapa lapis, maka dari itu, ban bias juga sering disebut sebagai ban benang.

– Ban Radial

Jika ban bias tersusun dari tumpukan benang, maka ban radial tersusun dari satu lapis kawat yang melingkar dari bead (bibir ban) ke bead. Karena inilah ban radial juga biasa disebut sebagai ban kawat.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ban bias dan ban radial serta perbedaan ban radial dan ban bias, Anda bisa membacanya di artikel kami yang satunya lagi.

Baca juga: Inilah Perbedaan Ban Radial dan Ban Bias

2. Jenis Ban Berdasarkan Tipenya

Ban tubeless dan ban tubetype

– Ban Tubetype

Untuk jenis ban berdasarkan tipenya, sepertinya sudah banyak dikenal masyarakat awam. Yang pertama adalah ban tubetype atau ban yang membutuhkan ban dalam. Jadi ban tipe ini adalah ban yang masih membutuhkan bantuan ban dalam untuk menyempurnakan bentuk dan fungsinya. Jika tidak menggunakan ban dalam maka bisa dibilang ban ini tidak berguna. Anda bisa membaca fungsi ban dalam lebih lanjut di artikel tentang ban dalam ya.

– Ban Tubeless

Berbeda dengan ban tubetype, ban tubeless adalah ban yang tidak membutuhkan ban dalam pada penggunaannya secara sempurna. Bahkan jangan menggunakan ban dalam jika Anda memakai ban tipe tubeless. Bukan keuntungan, tapi malah kerugian yang Anda dapatkan dari mengkombinasikan ban tubeless dengan ban dalam. Jadi gunakanlah sesuai dengan spesifikasinya.

Baca juga: Fungsi Ban Dalam dan Cara Membaca Ukuran

3. Jenis Ban Berdasarkan Bentuk Kembangan / Tapak Bannya

Pola Tapak ban

– Ban Rib

Sekarang kita akan membicarakan jenis berdasarkan bentuk atau pola kembangan ban. Maksudnya adalah pola ulir pada tapak ban. Jadi bentuk ulir yang bermacam-macam itu ada fungsinya, bukan hanya untuk bahan hiasan. Yang pertama adalah ban dengan tapak rib atau yang sering dikenal dengan ban cacing. Ban rib atau ban cacing ini adalah tipe ban halus dengan ulir sejajar dengan arah putar ban yang cocok digunakan on the road atau jalan raya aspal dan cocok untuk perjalanan jarak jauh.

– Ban Lug

Ban lug adalah kebalikan dari ban rib. Ban lug memiliki pola ulir yang arahnya tegak lurus dengan arah putar ban. Rongga atau ulirnya juga lebih besar daripada ban rib. Ini menyebabkan ban lug memiliki traksi yang lebih bagus dan cocok untuk digunakan di medan yang berlumpur maupun berbatu (off the road).

– Ban Rib-Lug

Dari namanya, Anda mungkin sudah bisa menebak bahwa ban ini adalah ban kombinasi antara ban rib dan ban lug. Ulir yang dimiliki oleh ban rib-lug adalah kombinasi sejajar dan tegak lurus dengan arah putar ban. Hal ini ditujukan untuk fleksibilitas di mana ban bisa digunakan di jalanan beraspal maupun berlumpur dan berbatu.

– Ban Block

Sebenarnya banyak juga yang mengatakan bahwa ban dengan pola kembangan block ini termasuk atau sama saja dengan ban lug karena memang fungsinya cocok untuk medan ekstrem atau off the road. Perbedaannya adalah ban block memiliki pola kembangan blok-blok yang berdiri sendiri, tidak tersambung satu sama lain.

Sebenarnya masih ada jenis ban dari tipe tapaknya, namun yang umum dipakai adalah empat pola di atas.

Demikianlah pembahasan terkait pengertian ban, fungsi, serta jenis-jenisnya. Jangan lupa, setiap jenis ban memiliki keunggulan atau kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Selain itu, untuk memaksimalkan keuntungan ban jenis apapun, harus tetap menjaga tekanan angin di dalamnya selalu pada titik optimal sesuai dengan spesifikasinya. Untuk pengisian angin, Anda bisa membaca perbedaan isi angin biasa dan nitrogen juga agar tahu mana yang lebih cocok untuk kebutuhan kendaraan Anda.

Rekomendasi Ban dari Tiberman

Berikut beberapa contoh produk ban terbaik dari toko ban alat berat kami. Anda juga bisa menelusuri lebih banyak lagi produk kami berdasarkan kategori yang sedang Anda cari. Anda juga bisa berkunjung ke toko ban alat berat kami di Surabaya, Manado, Banjarmasin, Ternate, Kendari, dan Balikpapan. Untuk pemesanan juga bisa langsung menghubungi WA kami yang ada di pojok kanan bawah.

Related Posts

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *