Alat berat Excavator atau dalam bahasa Indonesia ekskavator adalah salah satu jenis alat berat yang banyak kita temui di lokasi-lokasi penggalian atau konstruksi. Dengan belalai atau lengannya di depan yang ujungnya bisa diganti sesuai dengan kebutuhan, menjadikan excavator serbaguna.
Excavator sendiri juga sering kali disebut alat berat “bego” atau alat berat “beko” di Indonesia. Kata bego atau beko berasal dari bahasa Inggris “backhoe“. Nah, sebenarnya backhoe sendiri adalah jenis alat berat yang berbeda. Jadi, untuk penyebutan istilah memang bermacam-macam. Tetapi, perlu juga diketahui bahwa masih banyak yang salah penyebutan, seperti “eksavator, eskapator, atau eskavator“. Mulai sekarang, harus benar ya. Jika memakai versi Inggris adalah excavator, dan untuk Indonesia adalah ekskavator.
Selain di lokasi-lokasi konstruksi dan penggalian, excavator juga menjadi alat berat tambang yang wajib ada. Terutama untuk menggali dan memasukkan material ke dump truck, alat berat excavator adalah pemeran utamanya.
Apa Itu Excavator?
Excavator ialah jenis alat berat yang terdiri dari lengan atau belalai, tongkat atau bahu, keranjang atau bucket, dan sistem hidrolik untuk menjalankan fungsi pengeruk pada excavator. Alat ini menggunakan mesin diesel yang terletak di atas track shoe atau roda rantainya. Jadi, excavator ini berbeda dengan alat berat lain yang umumnya menggunakan ban, seperti ban loader atau ban truk, melainkan menggunakan track shoe.
Apa itu track shoe? Track shoe adalah sejenis pelat logam besar yang digunakan sebagai komponen roda rantai pada beberapa alat berat seperti excavator, bulldozer, dan mesin konstruksi lainnya. Pelat logam tersebut dihubungkan satu sama lain dengan pin dan bushing sehingga membentuk rantai yang bergerak dan digerakkan oleh tenaga penggerak pada mesin. Track shoe berfungsi sebagai komponen penting dalam memberikan daya dukung dan stabilitas pada alat berat saat bergerak di atas permukaan yang tidak rata atau licin.
Excavator merupakan peralatan serbaguna yang mampu menangani berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan oleh alat berat lainnya. Walaupun begitu, tugas utama dari alat berat ini adalah untuk menggali tanah, memuat material ke dalam dump truck atau istilahnya loading, menciptakan kemiringan atau sloping, serta memecahkan batu atau breaker. Peralatan ini pertama kali diciptakan pada tahun 1840 dengan jumlah 7 unit dan merupakan pengembangan dari power shovel atau alat penggaruk bertenaga uap. Ukuran excavator juga bermacam-macam, mulai dari mini excavator yang bisa digunakan di depan halaman rumah, hingga yang berukuran raksasa seperti pada daftar excavator terbesar di dunia.
Fungsi Excavator
Sesuai dengan penjelasan di atas bahwa excavator ini merupakan alat berat yang serbaguna, maka tentu saja memiliki banyak fungsi. Lantas apa saja sebenarnya fungsi dari alat yang satu ini? Berikut rangkumannya.
- Menggali tanah: Menggali tanah dalam berbagai kondisi, baik itu untuk membangun pondasi, menggali saluran air, membuat jalan, dan lain sebagainya.
- Memuat dan membongkar material: Memuat material ke dalam dump truck atau loading serta membongkar material dari truk atau tempat penyimpanan.
- Menciptakan kemiringan atau sloping: Menciptakan kemiringan pada permukaan tanah, baik itu untuk membangun jalan atau saluran air.
- Membongkar bangunan atau struktur: Membongkar bangunan atau struktur seperti gedung, jembatan, dan lain sebagainya.
- Memecahkan batu atau breaker: Dapat dilengkapi dengan alat pemecah batu atau breaker untuk memecahkan batu dan bahan keras lainnya.
- Menyediakan alat angkut: Dapat dilengkapi dengan alat angkut seperti bucket atau keranjang untuk membantu dalam pengangkutan material dan peralatan.
- Membuat parit atau gorong-gorong: Membuat parit atau gorong-gorong untuk sistem drainase atau sistem pembuangan air.
- Menyediakan alat penggali: Dapat dilengkapi dengan alat penggali seperti auger atau bor untuk membuat lubang atau sumur.
Itulah beberapa fungsi utama dari excavator. Namun, tergantung pada kebutuhan dan peralatan tambahan yang dipasang, alat ini dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan konstruksi dan industri lainnya.
Cara Kerja Excavator
Setelah mengetahui fungsinya yang bermacam-macam, tentunya mengetahui bagaimana cara kerjanya juga menarik. Excavator bekerja dengan menggunakan sistem hidrolik yang terdiri dari pompa hidrolik, silinder hidrolik, dan valve hidrolik. Berikut adalah cara kerjanya secara umum:
- Mesin diesel yang terdapat di atas track shoe atau roda rantainya akan dihidupkan untuk memberikan daya gerak.
- Operator akan duduk di dalam kabin dan mengoperasikan alat kendali yang terdiri dari joystick dan pedal untuk menggerakkan lengan, keranjang, dan tongkat.
- Operator akan menggerakkan joystick untuk menggerakkan lengan dan keranjang ke arah yang diinginkan. Valve hidrolik akan mengalirkan minyak hidrolik ke silinder hidrolik yang akan menimbulkan tekanan pada bagian dalam silinder dan menggerakkan lengan dan keranjang.
- Saat lengan dan keranjang mencapai tempat yang diinginkan, operator dapat menggunakan pedal untuk mengatur kecepatan putaran dan mengangkat atau menurunkan keranjang.
- Operator dapat menggerakkan tongkat untuk mengatur sudut dan posisi keranjang atau alat tambahan seperti alat pemecah batu atau alat penggali.
- Setelah selesai digunakan, operator akan mematikan mesin dan meninggalkan excavator di tempat yang aman.
Itulah cara kerja excavator secara umum. Namun, tergantung pada jenis dan model yang digunakan, cara kerja dan alat kendali yang digunakan dapat berbeda-beda.
Jenis-Jenis Excavator
Yang selanjutnya adalah jenis-jenis dari alat berat yang satu ini. Dengan banyaknya fungsi, tentunya ada banyak jenis yang akan diciptakan oleh manusia mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhannya. Berikut jenis-jenisnya yang banyak ditemui.
1. Excavator Standar
Jenis ini adalah jenis yang paling umum digunakan dalam industri konstruksi. Dengan lengan yang fleksibel dan dapat diputar memungkinkan operator untuk menggali di berbagai arah. Jenis standar yang satu ini juga sering kali disebut crawler.
2. Hydraulic Shovel
Jenis ini adalah yang paling banyak digunakan dalam proyek besar seperti di pertambangan. Hal ini karena bucketnya besar dan tenaganya juga besar. Maka dari itu, shovel juga sering kali disebut dengan excavator tambang karena penggunaan dan keberadaannya yang hampir hanya bisa ditemukan di tambang. Proyek besar seperti pertambangan tentu saja membutuhkan efisiensi tinggi, maka digunakanlah hydraulic shovel. Bahkan ada 2 excavator hydraulic shovel yang masuk pada deretan alat berat terbesar di dunia saking besarnya.
3. Mini Excavator
Sesuai dengan namanya, jenis yang satu ini adalah jenis yang ukurannya lebih kecil dari ukuran standar dan biasanya digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan akses yang lebih sempit atau untuk pekerjaan di area yang lebih kecil. Karena ukurannya yang kecil, jenis ini juga lebih ringan sehingga dapat digunakan di tanah yang lebih sensitif.
4. Excavator Roda
Excavator roda atau wheeled excavator tentunya adalah jenis yang memiliki roda, jadi tidak menggunaan track shoe sebagai penopangnya. Jenis ini biasanya digunakan di area yang lebih padat dan keras seperti jalan raya.
5. Excavator Amfibi
Excavator amfibi memiliki kemampuan untuk beroperasi di air dan di darat. Jenis ini biasanya digunakan untuk pekerjaan di perairan seperti pembuatan dermaga atau pembuangan sampah di sungai.
6. Long Reach Excavator
Sesuai dengan namanya, jenis ini memiliki lengan yang panjang sehingga memiliki jangkauan yang lebih luas tanpa perlu menggerakkan bodinya sendiri. Jangkauannya bisa mencapai 30 meter dari tempat kemudi.
Itulah penjelasan terkait alat berat bego/beko/ekskavator lengkap dengan fungsi dan jenis-jenisnya yang sering ditemui.