Ban Vulkanisir vs Ban Kedaluarsa, Mana yang Lebih Bagus?

Ban vulkanisir vs ban kedaluarsa

Ban Vulkanisir vs Ban Kedaluarsa, Mana yang Lebih Bagus? – Anda yang sudah menjelajahi dunia ban atau bisnis transportasi, tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah ban vulkanisir. Ban vulkanisir atau juga biasa disebut ban regroovable memang sudah umum dan banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Memang banyak manfaat yang bisa diperoleh pengguna dengan melakukan vulkanisir pada bannya.

Nah, sesuai dengan judul artikel ini yang bertujuan membandingkan antara ban vulkanisir dan ban kadaluarsa, Tiberman akan memberikan beberapa pandangan atau ulasan mengenai keduanya, agar Anda yang saat ini mungkin sedang ingin menghemat untuk urusan operasional ban memiliki sudut pandang lain terkait pilihan yang akan diambil.

Karena judulnya memang membandingkan, maka ada beberapa hal atau aspek yang akn digunakan sebagai pembanding. Berikut beberapa aspek tersebut.

1. Ban Vulkanisir Lebih Murah

Membicarakan harga, tentu saja ban vulkanisir pemenangnya. Di marketplace, Anda bisa mendapatkan ban vulkanisir. Untuk perbandingan harga, misalnya untuk ban 1000 20, Anda bisa mendapatkan ban vulkanisir dengan harga di bawah 2 juta (1,5 jt – 1,9jt). Sedangkan untuk ban kadaluarsa, misalnya di Promo Cuci Gudang Tiberman, Anda bisa mendapatkan ban 1000 20 dengan harga 2,6 juta yang awalnya 4 jutaan. Bahkan di toko ban kami, jika dilihat dari umur ban dari tanggal produksi sebenarnya belum masuk kategori kadaluarsa, karena masih banyak yang diproduksi tahun 2019 sampai 2020. Artinya baru 4 tahun umur ban yang kami jual dengan diskon besar-besaran. Batas suatu ban dikatakan kadaluarsa adalah 5 tahun dari tanggal produksi. Artinya, masih sangat worth it Anda membeli promo cuci gudang kami.

2. Ingat! Ban Kadaluarsa Itu Masih Tergolong Ban Baru

Ini aspek yang sangat penting dan perlu diketahui oleh Anda. Garis bawahi, bahwa ban kadaluarsa meskipun lebih dari 5 tahun disimpan (dengan syarat penyimpanan yang sesuai) masih tergolong ban baru. Sedangkan ban vulkanisir itu sudah pasti ban bekas. Bahkan meskipun ban yang bisa divulkanisir itu ada syaratnya, seperti dinding ban harus masih kondisi bagus, tetap saja ban tersebut adalah ban bekas. Anda tidak tahu-menahu bagaimana perjalanan hidup ban bekas sebelum dilakukan vulkanisir.

Selain itu, ban vulkanisir tentunya juga sudah berumur. Selain berumur, sudah pernah digunakan untuk melakukan perjalanan, berkontak dengan segala zat di luar sana. Sudah mengalami dan merasakan berbagai medan jalanan yang Anda tidak pernah tahu pastinya. Nah, ban kadaluarsa berbeda. Ban kadaluarsa adalah ban yang masih tersimpan dengan aman dan dijaga kondisinya di dalam tempat penyimpanan ban. Saat Anda menggunakan ban kadaluarsa, artinya Anda sedang membeli ban berumur yang masih baru dan Anda adalah orang pertama yang memakainya.

Dari aspek ini, tentunya Anda sendiri dapat menentukan mana yang lebih worth it untuk dimiliki.

3. Ban Vulkanisir Resiko Lebih Tinggi

Ban vulkanisir, sederhananya adalah ban yang diberi tread baru, yang kemudian dilem atau direkatkan pada ban tersebut. Praktisi yang melakukan bukan dari pabrik ban. Artinya, tidak ada jaminan lem atau perekatnya bertahan sampai berapa lama. Anda tidak akan pernah tahu kapan perekat itu akan lepas. Bisa saja sampai lebih dari satu tahun, tetapi ada juga kasus yang baru 5 hari sudah terlepas. Intinya bukan pada 1 tahun atau 5 harinya, namun lebih pada tidak ada jaminan perekatnya sampai kapan bisa bertahan. Jika terlepas saat di jalan, apalagi saat dalam kecepatan tinggi, mengangkut beban berat, bisa Anda bayangkan bagaimana resikonya. Tentunya nyawa supir, penumpang, serta pengendara di dekat kendaraan Anda juga bisa menjadi taruhannya.

Sedangkan jika kita berbicara terkait ban kadaluarsa, maka resiko yang akan kita terima adalah sama seperti halnya saat membeli ban baru. Anda tidak perlu memikirkan atau khawatir akan adanya tapak ban yang lepas karena perekatnya sudah tidak mampu bertahan. Jika Anda menggunakan ban vulkanisir, Anda akan dipaksa untuk bersiap menerima beberapa resiko sekaligus. Mulai dari resiko yang ada pada setiap ban (baru maupun lama), kemudian resiko-resiko penggunaan ban bekas, dan masih ditambah resiko perekat pada tread ban terlepas.

Mungkin cukup 3 aspek di atas yang bisa Tiberman sampaikan. Namun, dari ketiganya kami yakin Anda sudah bisa mempertimbangkan plus minus di setiap pilihan Anda. Berhemat secara ekonomi memang bagus, tetapi Anda tetap harus mempertimbangkan resiko ke depannya.

Related Posts

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *