Penjelasan Lengkap Metode Tambang Terbuka / Open-Pit Mining

Tambang terbuka atau open pit mining

Penjelasan Lengkap tentang Pertambangan Terbuka / Open Pit – Setelah pembahasan metode tambang bawah tanah atau underground mining, sekarang Tiberman akan membahas metode lain pertambangan yang tidak kalah populer, yaitu pertambangan terbuka atau biasa disebut dengan open-pit mining.

Apa Itu Metode Tambang Terbuka / Open-Pit Mining?

Berbeda dengan metode tambang bawah tanah yang berlokasi di dalam tanah dengan kanal-kanal yang menyambungkan satu lokasi ke lokasi yang lain, metode tambang terbuka atau open-pit mining berlokasi di atas permukaan tanah, sesuai dengan namanya. Penambangan dengan metode tambang terbuka sederhananya adalah tanah penutup material-material tambang dikupas, lalu material atau mineral yang dituju akan digali.

Penggalian dan pengangkutan mineral inilah yang sebenarnya disebut sebagai eksplorasi, dengan bantuan berbagai alat berat tambang, mulai dari excavator, loader, grader, dan yang terpenting untuk mengangkut dari satu lokasi ke lokasi lain adalah dump truck tambang.

Jenis Metode Tambang Terbuka

Seperti halnya tambang bawah tanah yang memiliki beberapa jenis metode penambangan, open-pit mining juga memiliki beberapa jenis metode yang umum digunakan. Berikut adalah beberapa jenis metode dalam pertambangan terbuka.

Open Pit atau Open Cast

Open pit adalah metode penambangan yang digunakan pada endapan-endapan atau mineral yang berada di daerah yang datar. Daerah-daerah seperti lembah atau daerah di lereng bukit akan digali untuk mencari lokasi endapan bijih yang sedang dicari.

Quarry

Yang kedua adalah metode quarry. Metode ini digunakan untuk menggali endapan atau mineral konstruksi. Maksudnya mineral industri adalah mineral yang nantinya digunakan untuk pembangunan seperti andesit, marmer, granit, bahkan batu gamping. Jadi membicarakan tambang tentu saja bukan hanya melulu tambang batu bara atau tambang emas tetapi mineral-mineral lain yang juga banyak dibutuhkan di industri.

Strip Mining

Metode strip mining adalah salah satu jenis metode tambang terbuka yang umumnya digunakan untuk mengekstraksi mineral-mineral yang tidak terlalu dalam, yang masih relatif dangkal, seperti contoh misalnya batu bara. Tanah-tanah yang yang menutupi lokasi dari mineral yang akan diambil dibersihkan terlebih dahulu, kemudian barulah dilakukan penggalian batu bara. Perbedaannya dengan open pit atau open cast adalah tingkat kedalaman lokasi endapan bijih. Open pit umumnya digunakan pada lokasi yang relatif lebih dalam dibandingkan dengan strip.

Alluvial Mining

Alluvial mining sesuai dengan namanya adalah salah satu jenis tambang terbuka yang tujuannya untuk menghilangkan material-material gelologi yang terbawa oleh aliran air sungai atau banjir dan akhirnya mengendap. Material geologi yang terbawa arus air ini umumnya adalah pasir, lempung, dan kerikil (disebut aluvium). Material yang mengendap ini menutupi material yang dicari, seperti emas dan lain sebagainya yang dekat dengan permukaan.

Cara pembersihan aluvium ada beberapa, tetapi intinya adalah menggunakan air. Air ditembakkan pada material penghalang hingga bersih, kemudian mineral yang dicari bisa diambil. Maka dari itu, alluvial mining umumnya dipakai di dekat sungai atau laut. Namun karena dampak ekologis yang parah, metode ini banyak dilarang digunakan di banyak negara.

Kelebihan Open-Pit Mining

Biaya Relatif Lebih Rendah

Secara logika, jika pembangunan dan pembutan lokasi pertambangan membutuhkan dana lebih kecil, maka biaya operasional juga akan turun. Pembuatan dan pembangunan tambang bawah tanah harus memperhitungkan keamanan pekerja di dalam tanah. Bahkan untuk pembuatan kanal, tambang bawah tanah tentu saja membutuhkan lebih banyak sumber daya karena berada di dalam tanah. Sedangkan untuk tambang terbuka, hanya tinggal meratakan saja. Jadi relatif lebih rendah untuk operational cost.

Efisiensi Penggunaan Alat Lebih Tinggi

Operasi di atas permukaan dan di bawah tanah tentu saja akan sangat berbeda, termasuk pada pergerakan alat berat yang digunakan. Keterbatasan yang ada pada tambang bawah tanah untuk pengoperasian alat berat tambang umumnya tidak ditemukan di tambang terbuka karena berada di permukaan.

Keamanan Pekerja

Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, keamanan para pekerja yang berada di tambang bawah tanah akan lebih riskan dibandingkan dengan tambang terbuka. Risiko terkena runtuhan dan paparan gas beracun lebih tinggi di tambang bawah tanah. Sehingga, tingkat keamanan para pekerja tambang terbuka relatif lebih tinggi.

Tingkat Produktivitas

Dengan menurunnya efektivitas kinerja alat berat, tentu saja menurunkan juga tingkat produktivitas dari ekstraksi mineral. Open-pit mining yang beroperasi di atas permukaan tanah tentu saja akan memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi jika dibandingkan dengan tambang bawah tanah.

Dampak Kekurangan Tambang Terbuka

Setiap metode selain memiliki kelebihan tentu saja memiliki sisi negatif atau kekurangan, termasuk metode pertambangan terbuka. Bisa dibilang meskipun dengan berbagai manfaat dan kelebihannya, dampak yang disebabkan oleh tambang terbuka sebenarnya lebih banyak. Ada dampak pada lingkungan, sosial, dan tentunya dampak jangka panjangnya. Berikut adalah beberapa dampak kekurangannya.

Dampak Lingkungan

  • Penggundulan Hutan: Proses penambangan terbuka sering kali memerlukan penghilangan vegetasi dan hutan, yang mengakibatkan hilangnya habitat bagi flora dan fauna serta mengurangi keanekaragaman hayati.
  • Pencemaran Air: Limbah yang dihasilkan dari proses penambangan dapat mencemari sumber air di sekitarnya. Bahan kimia berbahaya, seperti logam berat, dapat masuk ke dalam tanah dan air, mengancam kesehatan ekosistem dan manusia.
  • Erosi Tanah: Penggalian tanah yang luas dapat menyebabkan erosi, yang mengurangi kesuburan tanah dan meningkatkan sedimentasi di sungai dan danau, yang dapat merusak habitat akuatik.
  • Perubahan Lanskap: Penambangan terbuka mengubah bentuk fisik tanah, menciptakan lubang besar dan bukit buangan yang dapat mengganggu ekosistem lokal dan keanekaragaman hayati.

Terutama untuk dampak lingkungan, tambang terbuka dinilai jauh lebih besar dampak buruknya dibandingkan dengan tambang bawah tanah.

Dampak Sosial

  • Penggusuran Masyarakat: Penambangan terbuka sering kali memerlukan penggusuran masyarakat lokal, yang dapat menyebabkan kehilangan tempat tinggal dan sumber mata pencaharian bagi penduduk setempat.
  • Konflik Sosial: Ketegangan antara perusahaan tambang dan masyarakat lokal dapat muncul, terutama jika masyarakat merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan atau jika mereka tidak mendapatkan manfaat dari kegiatan penambangan.
  • Kesehatan Masyarakat: Pencemaran yang dihasilkan dari penambangan dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat, termasuk masalah pernapasan, penyakit kulit, dan gangguan kesehatan lainnya akibat paparan bahan berbahaya.

Dampak Jangka Panjang

  • Rehabilitasi Lahan: Setelah penambangan selesai, lahan yang ditinggalkan sering kali memerlukan rehabilitasi yang mahal dan kompleks untuk mengembalikan ekosistem ke kondisi semula.
  • Risiko Bencana Alam: Lubang tambang yang ditinggalkan dapat menjadi tempat penampungan air, yang meningkatkan risiko banjir dan kecelakaan lainnya.

Butuh Ban Alat Berat untuk Kebutuhan Tambang?

Setiap pertambangan, tentu saja membutuhkan sumber daya termasuk berbagai jenis alat berat. Kebutuhan akan ban tambang tentu juga sangat tinggi. Tiberman sebagai supplier ban alat berat no. 1 di Indonesia siap menyuplai kebutuhan ban truk, ban alat berat, dan velg alat berat Anda.

Segera hubungi sales online Tiberman melalui WA untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

Penulis