Apa Itu CPO (Crude Palm Oil)? Berikut Penjelasan Lengkapnya

CPO adalah minyak mentah kelapa sawit

Apa Itu CPO (Crude Palm Oil)? Berikut Penjelasan Lengkapnya – CPO (Crude Palm Oil) atau minyak mentah kelapa sawit adalah hasil olahan utama dari kelapa sawit. Karena kelapa sawit sendiri merupakan tumbuhan, maka minyak sawit ini juga disebut dengan minyak nabati. Perlu diketahui bahwa 40% konsumsi minyak nabati di seluruh dunia adalah CPO. Mulai dari minyak goreng, kosmetik, dan bahkan sekarang telah menjadi bahan utama pembuatan biodiesel.

Minyak kelapa sawit atau CPO juga menjadi salah satu komoditas terbesar Indonesia selain batu bara atau coal. Bahkan Indonesia adalah produsen CPO terbesar di dunia, hingga 58% dari seluruh produksi CPO dunia berasal dari Indonesia. Bahkan di tempat kedua, Malaysia, hanya 24% saja. Ini menunjukkan betapa Indonesia menjadi kunci dalam produksi CPO dunia.

Melalui artikel ini, Tiberman sebagai supplier ban alat berat yang tentunya menyuplai kebutuhan ban perkebunan dan ban pertanian seperti ban truk, ban traktor, ban loader, dan ban grader, akan membahas lengkap apa itu CPO atau minyak sawit mentah.

Apa Itu CPO (Crude Palm Oil)?

Crude Palm Oil (CPO) adalah minyak nabati yang diekstrak secara mekanis dari daging buah kelapa sawit (Elaeis guineensis) tanpa melalui proses penyempurnaan lebih lanjut. Mengapa tanpa proses penyempurnaan lebih lanjut? Karena sesuai namanya, CPO adalah minyak mentah yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk-produk turunannya.

Proses pengolahannya sendiri setelah buah sawit dipanen, daging buah dipisahkan dari inti dan difraksinasi di pabrik pengolahan (mill) menggunakan press atau ekstraksi pelarut. Hasilnya berupa minyak mentah berwarna kuning kemerahan—karena kandungan karoten—yang mengandung campuran asam lemak jenuh dan tak jenuh, serta sejumlah vitamin A dan E. CPO memiliki titik leleh sekitar 35 °C dan titik nyala di atas 300 °C, membuatnya stabil untuk penggunaan pada suhu penggorengan tinggi.

Jenis-Jenis Minyak Kelapa Sawit

Sebenarnya jika kita membicarakan minyak kelapa sawit itu sendiri, terdapat 2 jenis. Yang pertama adalah CPO (Crude Palm Oil) yang sedang kita bahas dan PKO (Palm Kernel Oil). Lantas apa perbedaan di antara keduanya? Berikut penjelasannya.

1. Asal dan Proses Ekstraksi

  • CPO diekstrak dari daging buah (mesokarp) kelapa sawit setelah proses pemisahan buah dari tandan. Ekstraksi umumnya menggunakan press atau centrifuge, kemudian dipisahkan dari air dan padatan.
  • PKO berasal dari inti (kernel) buah sawit yang terdapat di dalam biji. Setelah dikeringkan, inti tersebut dihancurkan dan di‐solvent‐ekstraksi (misalnya dengan heksana) untuk mendapatkan minyak kernel.

2. Komposisi Asam Lemak

  • CPO kaya akan asam palmitat (C16:0) dan asam oleat (C18:1), dengan kandungan total lemak jenuh sekitar 50 % dan tak jenuh sekitar 50 %. Mengandung karoten (provitamin A) dan tokoferol (vitamin E).
  • PKO bersifat laurik (C12:0) tinggi, dengan lemak jenuh sekitar 80–85 %—didominasi asam laurat dan asam miristat. Kandungan tak jenuh (asam oleat & linoleat) hanya sekitar 15–20 %.

3. Karakteristik Fisik dan Kimia

  • Titik leleh CPO ≈ 35 °C, berwarna kuning kemerahan. Stabil pada suhu tinggi, tetapi memerlukan proses penyempurnaan (refining) untuk menghilangkan asam lemak bebas dan warna.
  • Titik leleh PKO ≈ 24 °C, berwarna putih kekuningan setelah dimurnikan. Karena kandungan lauratnya tinggi, PKO lebih padat dan memberikan tekstur “renyah” bila digunakan dalam produk makanan.

4. Nilai Ekonomi dan Perdagangan

  • Volume produksi CPO jauh lebih besar (sekitar 85 % dari total minyak sawit), sehingga harganya relatif lebih stabil dan likuid di bursa komoditas.
  • PKO volume lebih kecil (sekitar 15 %), harganya cenderung lebih tinggi per ton karena aplikasi nisbi khusus dan biaya pemrosesan inti.

Meskipun keduanya berasal dari buah sawit yang sama, CPO dan PKO melayani segmen pasar dan aplikasi yang berbeda berkat perbedaan komposisi asam lemak dan karakteristik fisik‐kimianya.

Produk Turunan dari CPO

Setelah membahas apa itu CPO dan jenis minyak kelapa sawit selain CPO, tentunya pembahasan mengenai produk turunan dari minyak mentah ini juga diperlukan. Bagaimana tidak, penggunaan hingga 40% dari keseluruhan jenis minyak nabati adalah CPO itu sendiri. Pastinya banyak kita temui di sekitar kita yang bahkan tidak kita sadari.

Minyak Goreng & Margarin

Sudah bukan hal asing tentunya untuk produk turunan yang satu ini. Salah satu kebutuhan utama di industri makanan adalah minyak goreng dan margarin. Sedangkan hampir semua minyak goreng itu dihasilkan dari minyak kelapa sawit mentah atau CPO. Meskipun memang ada beberapa produk yang dihasilkan dari minyak kelapa, tetapi perbedaan harganya terlalu jauh dan tentunya masyarakat pasti lebih condong memilih minyak goreng dari kelapa sawit.

Berbagai macam merek minyak sawit yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan manufaktur makanan umumnya memiliki perkebunan sendiri. Perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia juga kebanyakan dimiliki oleh perusahaan yang juga memiliki sistem pengolahan CPO untuk menjadi minyak goreng yang akhirnya dijajakan secara ritel ke masyarakat umum.

Produk Makanan Olahan

Selain diolah menjadi minyak goreng dan margarin yang notabennya merupakan bahan untuk menggoreng makanan, CPO juga banyak diolah menjadi lemak baku untuk produk bakery dan confectionery—misalnya shortening pada roti, biskuit, donat, pastry, serta cokelat coating dan filling—serta sebagai fraksi olein dalam mi instan dan berbagai saus, selai, dan dressing salad. Di sisi camilan, palm oil fractions memberikan tekstur garing ringan pada keripik kentang, corn chips, dan popcorn microwave. Lebih kerennya lagi CPO juga digunakan dalam es krim sebagai stabilizer, pada sereal sarapan untuk lapisan lemak-gula, dan dalam bumbu instan atau produk siap saji untuk meningkatkan tekstur serta daya simpan.

Jadi, CPO sendiri sangat berkontribusi dalam industri makanan, bukan hanya untuk urusan goreng-menggoreng, namun juga langsung pada makanan itu sendiri. Wajar saja menjadi minyak nabati yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Kosmetik

Salah satu produk turunan dari CPO yang bukan berada di sektor makanan adalah kosmetik. Kosmetik-kosmetik yang ada di pasaran juga kebanyakan menggunakan CPO sebagai salah satu bahan bakunya. Dari yang paling umum, CPO banyak dimanfaatkan dalam industri kosmetik sebagai bahan baku sabun batangan dan sabun cair untuk mendapatkan busa lembut dan kelembapan optimal. CPO juga diubah menjadi surfaktan ringan dan bahan pengental pada sabun mandi cair, shower gel, dan bath bomb untuk menambah sensasi lembut saat menyentuh kulit.

Kalau hanya sabun pastinya banyak yang tidak setuju merupakan kosmetik, namun ternyata fraksi stearin dari CPO digunakan dalam pembuatan lip balm, lipstick, dan krim pelembap (body butter, hand cream) karena kemampuannya mengunci kelembapan dan memberikan tekstur halus. Kemudian ester oleochemical seperti glyceryl stearate yang diolah dari CPO menjadi emulgator andalan pada lotion, krim wajah, foundation, serta produk perawatan rambut (conditioner, hair mask) untuk memberikan kilau dan kelembutan.

Biodiesel (Energi Terbarukan)

Yang terbaru dan sedang banyak dijadikan riset serta polemik di dunia, ternyata CPO juga bisa menjadi salah satu sumber energi terbarukan. Kelapa sawit dapat digunakan untuk menghasilkan energi terbarukan yaitu biodiesel. Ada banyak jenis biodiesel yang bisa dihasilkan dari CPO ini. Di Indonesia sendiri sebagai produsen CPO terbesar di dunia, memiliki beberapa program biodiesel seperti B35 (campuran 35% biodiesel), B40, dan direncanakan B50 dalam beberapa tahun mendatang. Itulah mengapa kelapa sawit beberapa tahun terakhir banyak dibahas mulai dari aturan-aturan dalam penanamannya agar sesuai dengan rambu-rambu pelestarian lingkungan hidup.

Kelapa sawit sendiri merupakan salah satu tanaman dengan tingkat pertumbuhan cepat untuk menuju usia panen, sekitar 4 tahun dan dapat dipanen hingga usia 25 tahun. Bahkan setelah masuk usia panen, kelapa sawit bisa terus berbuah sepanjang tahun, sehingga sangat layak energi hasil turunan dari CPO dinobatkan sebagai energi terbarukan. Namun untuk masuk dalam ranah green energy atau energi yang ramah lingkungan, CPO masih perlu banyak melalui proses asesmen dalam prosesnya karena memang sering kali bertentangan dengan larangan deforestasi. Kebutuhan lahan yang luas untuk membuat perkebunan kelapa sawit di Indonesia memang sangat sering bersinggungan dengan isu deforestasi, karena keanekaragaman hayati di hutan tropis harus tetap dijaga. Tidak boleh mengatasnamakan ekonomi dan energi kemudian melakukan pembukaan lahan secara besar-besaran dengan membabat habis hutan.

Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu CPO (Crude Palm Oil) atau minyak mentah kelapa sawit. Nah, industri kelapa sawit tentunya sangat berhubungan dengan industri lain seperti alat berat dan suku cadangnya, termasuk ban alat berat.

Dapatkan Ban Pertanian & Ban Perkebunan Terbaik di Tiberman

Dapatkan ban truk, ban traktor, ban loader, ban grader, dan ban alat berat lainnya yang dibutuhkan di area perkebunan kelapa sawit dengan harga terjangkau hanya di Tiberman. Kualitas terjamin, harga terjangkau, layanan purna jual banyak. Tiberman – Supplier Ban Alat Berat No. 1 di Indonesia.

Segera hubungi sales online Tiberman untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

Penulis