10 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia – Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dengan kontribusi produksi mencapai hampir 47 juta ton CPO (Crude Palm Oil) pada tahun 2023 menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Produksi yang masif ini tersebar di berbagai provinsi, namun sebagian besar berpusat di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Tiberman sebagai distributor ban alat berat yang banyak berhubungan dengan industri kelapa sawit dan memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia akan membahas sepuluh provinsi atau daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia berdasarkan data produksi tahun 2023, lengkap dengan jumlah produksi dan persentase kontribusi terhadap total nasional. Data yang kami ambil bersumber dari Dataloka.id, GoodStats, detikfinance, dan Sawit Kita.
10 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia
1. Riau
Provinsi Riau menempati posisi teratas sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia pada tahun 2023. Produksi kelapa sawit di Riau mencapai 8,79 juta ton, setara dengan 18,7% dari total produksi nasional yang 46,99 juta ton. Luas areal perkebunan di provinsi ini diperkirakan mencapai 3,40 juta hektar atau sekitar 21,36% dari total luas perkebunan sawit nasional. Kondisi geografis yang datar, ditambah dukungan infrastruktur jalan dan pelabuhan, menjadikan Riau primadona dalam komoditas sawit.
2. Kalimantan Tengah
Berada di posisi kedua, Kalimantan Tengah menghasilkan 8,55 juta ton kelapa sawit pada 2023, sekitar 18,2% dari total nasional. Luas area perkebunan di Kalimantan Tengah mencapai sekitar 2,04 juta hektar. Kabupaten Barito Timur dan Kotawaringin Barat menjadi sentra utama, dengan karakteristik tanah gambut tebal yang ideal untuk budidaya kelapa sawit. Meskipun topografi sebagian besar berupa dataran rendah, tantangan utama adalah infrastruktur transportasi menuju wilayah pedalaman.
3. Kalimantan Barat
Provinsi ini menempati urutan ketiga dengan produksi 5,29 juta ton kelapa sawit, mencakup 11,3% porsi produksi nasional. Luas perkebunan di Kalimantan Barat mencapai 2,02 juta hektar. Kabupaten Sintang, Sekadau, dan Landak menjadi area fokus, dimana pada beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan investasi dalam pembangunan pabrik kelapa sawit dan peningkatan produktivitas lahan. Letak strategis berbatasan langsung dengan Sarawak (Malaysia) juga mempermudah ekspor TBS (Tandan Buah Segar).
4. Sumatera Utara
Sumatera Utara menghasilkan 5,02 juta ton kelapa sawit pada 2023, atau sekitar 10,7% dari produksi nasional. Luas areal sawit di provinsi ini sekitar 2,02 juta hektar. Kabupaten langganan eksportir utama antara lain Langkat, Deli Serdang, dan Simalungun. Daya saing Sumatera Utara juga diperkuat dengan infrastruktur pelabuhan Belawan dan akses jalan tol yang semakin baik, sehingga mempermudah distribusi CPO keluar pulau.
5. Kalimantan Timur
Posisi kelima diduduki oleh Kalimantan Timur dengan produksi sebesar 4,22 juta ton, berkisar 9,0% dari total nasional. Luas lahan sawitnya mencapai sekitar 1,25 juta hektar. Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadi jantung industri sawit di provinsi ini. Program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) juga menargetkan peningkatan produksi CPO hingga lebih dari 20 juta ton per tahun pada 2025, di mana Kalimantan Timur berkontribusi signifikan.
6. Sumatera Selatan
Provinsi ini menyumbang 4,12 juta ton kelapa sawit atau 8,8% dari total produksi di Indonesia. Luas perkebunannya tercatat 1,19 juta hektar. Kabupaten Banyuasin, Musi Rawas, dan Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi penyumbang terbesar dalam produksi TBS. Penanganan pascapanen di beberapa kabupaten juga semakin ditingkatkan untuk menjaga kualitas TBS, mengingat Sumatera Selatan berperan sebagai salah satu produsen TBS terbesar di pulau Sumatera.
7. Jambi
Di urutan ketujuh, Jambi memproduksi 2,53 juta ton kelapa sawit, atau sekitar 5,4% dari total nasional. Luas areal sawit di Jambi mencapai 1,03 juta hektar. Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, dan Batanghari menjadi pusat produksi. Meskipun menghadapi isu deforestasi dan lahan gambut, pemerintah daerah Jambi terus mendorong penerapan prinsip keberlanjutan (sustainable palm oil) untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memperbaiki citra produk sawit Jambi di pasar global.
8. Sumatera Barat
Provinsi Sumatera Barat menyumbang produksi 1,42 juta ton kelapa sawit atau sekitar 3,0% dari total nasional. Luas areal kebun sawitnya mencapai 1,42 juta hektar. Kabupaten Limapuluh Kota, Agam, dan Tanah Datar menjadi daerah penghasil utama. Berbeda dengan provinsi lain, topografi di Sumatera Barat lebih berbukit, sehingga pemanenan dan pengangkutan TBS terkadang memerlukan biaya lebih tinggi. Namun, produktivitas per hektar cenderung kompetitif karena kesuburan tanah.
9. Kalimantan Selatan
Dengan produksi 1,33 juta ton, Kalimantan Selatan masuk peringkat kesembilan, berkontribusi sekitar 2,8% dari total nasional. Total luas perkebunan di provinsi ini adalah 0,47 juta hektar. Kabupaten Barito Kuala dan Banjar menjadi wilayah utama pengembangan sawit. Meskipun tidak sebesar Kalimantan Tengah atau Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan memiliki potensi perluasan lahan yang masih terbuka, terutama di daerah pinggiran sungai dan rawa.
10. Aceh
Aceh menjadi penutup daftar dengan produksi 1,01 juta ton, sekitar 2,1% dari produksi kelapa sawit nasional. Luas areal sawit di Aceh tercatat 1,01 juta hektar. Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Singkil adalah penyumbang utama. Meskipun Aceh terkenal dengan produksi karet dan kopi, keberadaan kelapa sawit membuka peluang diversifikasi komoditas bagi petani. Namun, sebagian lahan sawit Aceh masih dikelola oleh perkebunan rakyat dengan produktivitas yang relatif rendah jika dibandingkan dengan perkebunan skala besar.
Penutup
Dari data BPS tahun 2023, dapat dilihat jelas bahwa provinsi-provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan mendominasi produksi kelapa sawit nasional, dengan Riau dan Kalimantan Tengah bersaing pada posisi teratas. Potensi lahan yang luas serta infrastruktur yang semakin berkembang menjadi faktor kunci keberhasilan produksi CPO di provinsi-provinsi tersebut. Namun, tantangan lingkungan dan keberlanjutan (sustainability) menjadi penjaga agar pertumbuhan industri sawit tetap sejalan dengan pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dengan mengetahui sepuluh daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia, pelaku industri dan pemangku kebijakan dapat merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran, seperti peningkatan infrastruktur jalan, penerapan teknologi budidaya ramah lingkungan, hingga peningkatan nilai tambah produk sawit di hilir. Bagi pembaca umum, informasi ini juga dapat menjadi dasar untuk memahami dinamika industri sawit, implikasi ekonomi, serta tantangan keberlanjutan yang perlu diperhatikan ke depannya.