Cara Mengukur Dimensi Ban (Section Width, dll.)

Cara mengukur dimensi ban

Cara Mengukur Dimensi Ban (Section Width, dll.) – Berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, mobil, truk, bus, hingga alat berat hampir semuanya membutuhkan ban. Kecuali mungkin beberapa alat berat tambang seperti bulldozer atau excavator yang menggunakan track shoe. Tetapi secara umum, kendaraan biasanya membutuhkan roda dan ban sebagai penopang utama dan sarana untuk bergerak.

Berbagai macam kendaraan dengan fungsi, medan, kondisi, dan beban kerjanya masing-masing, tentu membutuhkan ban dengan jenis dan spesifikasi yang berbeda-beda. Ada berbagai macam ban dengan bentuk tapak atau tread khusus, kemudian spesifikasi yang khusus untuk kebutuhan masing-masing.

Setiap ban pasti memiliki spesifikasi yang sudah ditetapkan oleh pabrik yang memproduksi. Ada yang dituliskan pada sidewall ban, seperti kode ban dan ada pula yang tidak. Beberapa spesifikasi yang merujuk pada dimensi fisik ban tersebut biasanya tidak dicantumkan pada sidewall ban. Penting untuk diketahui, banyak yang meskipun sudah bisa membaca kode ban, tetapi tidak tahu pasti dari mana sampai mana ukuran itu diukur.

Kali ini, Tiberman yang selalu siap sedia memberikan solusi atas segala permasalahan ban alat berat akan menjelaskan bagaimana dimensi ban diukur. Simak dan langsung dipahami ya penjelasan berikut ini.

Cara Mengukur Dimensi Ban dengan Benar

Ada beberapa bagian yang perlu diukur untuk mendapatkan spesifikasi dimensi dari suatu ban. Berikut penjelasan setiap bagian tersebut.

Dimensi ban

1. Section Width (SW)

Section Width (SW)

Yang pertama adalah section width. Section Width (SW) mengacu pada ukuran lebar dari ban baru, termasuk peningkatan inflasi selama 24 jam serta termasuk dinding samping (sidewall) standar, tetapi tidak termasuk bagian hiasan atau tulisan yang timbul pada sidewall. Biasanya, section width akan dicantumkan pada kode ban. Misalkan pada kode ban 10.00 maka section width ban tersebut berada pada “kisaran 10 inci“. Atau pada kode ban 8.25 maka lebar aktual SW dari ban tersebut berada pada “kisaran 8.25 inci“. Bahkan, ada beberapa ban yang perbedaan antara nilai aktual SW dengan kodenya melebihi 10%.

2. Overall Width (OW)

Overall Width (OW) adalah ukuran lebar dari ban baru, termasuk peningkatan inflasi selama 24 jam serta termasuk dinding samping (sidewall) standar dan termasuk bagian hiasan atau tulisan yang timbul pada sidewall. Jadi, OW ini adalah dimensi yang bisa diukur oleh manusia menggunakan penggaris. Maka dari itu, kebanyakan pada datasheet ban yang diberikan oleh pabrikan, akan berisi Overall Width, bukan Section Width.

Overall Width (OW)

2. Tread Width

Tread Width

Tread Width atau lebar telapak ban adalah lebar dari telapak ban itu saja. Jadi, ini tidak termasuk penggelembungan dari sidewall. Murni hanya diukur dari tepi ke tepi pola kembangan telapak ban.

Perlu diketahui, masih banyak yang salah menganggap tread width ini sebagai section width, padahal bukan. Tread width bisa dipastikan lebih kecil nilainya dibandingkan dengan section width apalagi overall width.

3. Section Height (SH)

Section Height

Section Height (SH) adalah tinggi dari total bead, sidewall, dan tread. Jadi, seperti pada gambar di atas, section height diukur mulai dari bagian ujung tread sampai pada pangkal ban. Biasanya, section height memiliki ukuran yang hampir sama dengan section width untuk ban OTR dan TBR. Misalnya untuk ban dengan kode ban 11.00 atau ban 12.00 (terdapat dua 0 setelah titik) memiliki perbandingan rasio SH/SW sebesar 95% – 100%. Sedangkan untuk kode ban 8.25 atau 7.50 (angka setelah titik bukan 00) biasanya memiliki perbandingan rasio SH/SW sekitar 80% – 90%. Namun, beberapa produsen ada yang tetap menerapkan rasio 100%.

Selain itu, ada juga ban yang ditulis langsung pada kodenya berapa nilai rasio SH/SW dari ban tersebut. Kebanyakan pada kode ban mobil, rasio ban akan ditulis langsung. Contohnya ban dengan kode 195/60R15 maka rasio SH/SW adalah 60%. Artinya, lebar SH adalah 60% dari lebar SW. Untuk ukuran ban alat berat apakah ada? Tentu saja ada. Untuk ukuran ban yang benar-benar raksasa, seperti ukuran ban terbesar di dunia yaitu 59/80R63. SW sekitar 59 inci, dan rasio SH adalah 80% dari lebar SW ban tersebut.

4. Overall Diameter (OD)

Overall Diameter

Overall Diameter (OD) adalah total diameter dari sebuah ban. Diameter ini diukur pada kondisi ban tidak membawa beban. Artinya, ban yang masih baru diukur section width dan diameter rimnya. Jika ban tersebut sudah diberi beban atau muatan, maka parameter atau dimensi yang dipakai bukan lagi Overall Diameter.

5. Original Tread Depth (OTD)

Original Tread Depth (OTD) atau yang biasa juga disingkat dengan Tread Depth mengacu pada kedalaman tread atau tapak ban. Biasanya, OTD ini akan menentukan klasifikasi TRA dari ban tersebut. Lantas dari mana pengukuran kedalaman dari OTD ini?

Pengukuran kedalaman tapak ban diukur menggunakan Tread depth gauge, atau jangka sorong. Pengukurannya dilakukan melalui TWI ban tersebut. Biasanya pada TWI terdapat lubang kecil yang bisa digunakan untuk memasukkan alat ukur. Atau bisa juga dari titik 1/4 total lebar tapak (tread width). Bagi 2 total lebar tapak ban, lalu dari tengah-tengah tapak tersebut, tarik garis ke tepi dan tempatkan alat ukur di tengah garis tersebut.

6. Rim Width

rim width

Rim width atau lebar velg/pelek adalah lebar total dari pelek kendaraan, sesuai dengan namanya. Yang diukur adalah lebar bagian dalam dari pelek, bukan bagian luarnya. Mengapa bagian dalam? Karena yang akan dijadikan tempat menempelnya bead ban adalah bagian dalam dari velg. Sedangkan jika menggunakan bagian luar, maka tidak valid karena ketebalan antara bagian dalam dan bagian luar tergantung pada kualitas dan produksi dari pabrikan. Jadi patokan atau tolok ukurnya adalah lebar bagian dalam.

Biasanya, pada spesifikasi ban dari produsen akan disertakan rekomendasi rim. Rekomendasi tersebut mengarah pada rim width atau lebar dari velg yang direkomendasikan untuk ban tersebut. Untuk ukuran rim yang bisa digunakan pada sebuah ban atau 1 ukuran ban tidak hanya 1. Terkait hal ini, pembahasan lebih lanjut akan dijelaskan pada artikel Tiberman selanjutnya.

7. Rim Diameter

rim diameter

Rim diameter, sesuai dengan namanya adalah diameter velg/pelek. Dari mana ukuran diameter ini diperoleh? Lagi-lagi adalah bagian dalam dari rim. Jadi tidak mengikutsertakan tinggi rim flange yang menjadi tempat menempelnya bead ban. Sebenarnya, diameter pelek bisa diketahui melalui sebuah ban. Ukur diameter bagian ban yang berlubang dari tepi ke tepi, maka itulah diameter rim yang cocok untuk ban tersebut. Kode ban pasti mencantumkan ukuran diameter rim yang sesuai dengan ban tersebut. Umumnya adalah angka di belakang huruf “R” untuk ban radial dan setelah tanda “-” untuk ban bias.

Untuk yang masih belum paham, bisa membaca lagi cara membaca kode ban truk agar tidak kesulitan untuk memahami bagian ini.

8. Rim Flange Height

Yang terakhir adalah rim flange height. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, rim flange height adalah tinggi dari tempat menempelnya bead ban pada rim atau pelek. Pengukurannya dimulai dari tepi luar rim ditarik garis lurus ke batas di mana bead ban menempel pada pelek.

Rim Flange Height

Demikianlah penjelasan lengkap tentang cara melakukan pengukuran dimensi ban, mulai dari section width, overall width, hingga rim flange height. Nah, untuk yang membutuhkan ban truk atau ban alat berat berkualitas dengan harga merakyat, maka produk-produk ban Tiberman cocok untuk dipinang. Berikut beberapa katalog ban alat berat Tiberman.

Penulis