3 Jenis Kerusakan pada Sidewall (Dinding Ban) yang Sering Terjadi​

Kerusakan pada sidewall

3 Jenis Kerusakan pada Sidewall (Dinding Ban) yang Sering Terjadi​ – Ban merupakan salah satu bagian terpenting pada kendaraan, apalagi pada kendaraan yang difungsikan sebagai pengangkut muatan berat. Ban adalah penopang utama yang akan menentukan mulus tidaknya, dan bahkan aman tidaknya proses pengangkutan. Dengan beban berat bertumpu pada ban, tentunya banyak kemungkinan terjadi, termasuk kerusakan pada ban tersebut.

Salah satu bagian yang kemungkinan mengalami kerusakan adalah bagian sidewall atau dinding ban. Ada 3 jenis kerusakan pada sidewall atau dinding ban yang biasa terjadi. Berikut penjelasan lengkap tiap jenisnya.

3 Jenis Kerusakan pada Sidewall

1. Sidewall Cut

Sidewall cut banyak terjadi dan salah satu penyebabnya adalah saat unit hauler berada di area front loading sedang menunggu untuk diisi material oleh unit Loader ataupun Excavator, ban yang berada pada posisi 3, 4, 5, dan 6 menyentuh tumpukan material. Material tersebut akan meninggalkan bekas luka di bagian dinding ban (sidewall). Apabila luka tersebut terkena air, maka air akan masuk dan memperlebarnya sehingga kerusakan tersebut mengakibatkan jenis kerusakan sidewall cut. Penyebab lainnya yang dapat menyebabkan sidewall cut adalah adanya ban yang menyisir tanggul sehingga dapat melukai bagian dinding ban (sidewall).

Sidewall cut juga sering terjadi karena sisi samping ban bergesekan atau mengenai benda tajam saat berjalan, misalnya mengenai batu sehingga mengalami sobekan dan terus melebar akibat flexing yang terjadi pada ban saat melewati jalan yang tidak rata ataupun muatan yang berlebih.

2. Runflat

Runflat merupakan kerusakan casing akibat ban berjalan dalam kondisi kurang tekanan angin. Hal ini sering terjadi pada kondisi jalanan tambang (Hauling) yang cukup panjang.

Penyebabnya bisa jadi karena operator atau driver tidak mengetahui jika ban yang dikendarai tekanan anginnya berkurang akibat terjadi kebocoran pada ban dalamnya, sehingga operator lanjut melaju tanpa berhenti dan mengganti ban terlebih dahulu.

Bisa juga terjadi karena area jalan yang dilewati memiliki keterbatasan untuk mengganti ban di daerah tersebut, tidak adanya tukang tambal ban, ataupun stok ban serep (ban cadangan) tidak ada.

Tentu perjalanan mengangkut yang tetap dipaksakan dengan kondisi ban yang kurang angin, ditambah lagi muatan yang sangat berat, akan mengakibatkan terjadinya runflat. Runflat dapat dilihat dari bangkai ban yang casingnya mengalami kerusakan. Hal ini sering terlihat dari sisi sidewall, terutama pada ban radial karena memiliki sidewall yang tidak setebal ban benang.

3. Rock Between Dual

Sesuai dengan namanya, rock between dual berarti adanya batu besar yang terselip di antara dua ban. Hal ini tentunya tidak asing, apalagi bagi para operator angkutan truk yang sering melewati jalur dengan kondisi jalan yang berbatu besar. Jika batu yang terselip diantara dua ban bisa terdeteksi dan segera tertangani, maka akibatnya tidak terlalu fatal, meskipun kondisi ban nya mengalami kerusakan. Tetapi jika terus berjalan tanpa mendapatkan penanganan, maka sidewall akan mengalami kerobekan dan akan mengganggu perjalanan.

Mungkin bagi operator yang berpengalaman, batu yang terselip diantara dua ban dapat segera terasa dan dapat segera dilepas batunya. Namun bagi operator yang baru, mungkin bisa dengan cara menghentikan kendaraan bila truk yang dikendarai terasa ada yang aneh dan jalannya tidak mulus. Karena biaya untuk penggantian ban tentunya tidak murah, dan kerugian yang diakibatkan bisa lebih banyak jika kendaraan tidak bisa berjalan karena bannya yang rusak.

4. Sidewall Bulging

Selanjutnya ada sidewall bulging, atau jika dijadikan bahasa Indonesia maka artinya dinding ban menggelembung. Sebenarnya bulging ini bukan hanya terjadi pada sidewall, namun pada tread juga. Apa penyebab dari sidewall bulging? Jawabannya adalah karena benturan. Jadi, saat ban mengalami benturan, internal dari ban tersebut atau lebih tepatnya bagian sidewall mengalami kerusakan dan akhirnya menggelembung.

Benturan-benturan tersebut bisa saja terjadi saat ban terperosok lubang jalan, sidewall ban bergesekan dengan trotoar saat hendak parkir atau berada di tepi jalan, dan berkendara di jalan yang kasar atau berbatu hingga membuat sidewall membentur bebatuannya.

Biasanya, saat tidak terjadi apa-apa, pengendara tidak sadar jika pada sidewall bannya terdapat bulge atau menggelembung. Untuk tread yang menggelembung masih bisa dirasakan karena akan mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi untuk sidewall bulge tidak terasa. Kebanyakan orang akan mengecek saat memang baru saja mengalami benturan. Maka dari itu, memang sudah seharusnya pengemudi rutin memeriksa kesehatan ban.

Apakah ban yang mengalami sidewall bulging masih aman untuk digunakan? Jawaban singkatnya adalah Tidak. Mengapa? jelas karena ban dengan kondisi sedang menggelembung tentu saja akan besar potensinya untuk meledak. Jika sampai meledak di jalan apalagi saat sedang melaju dengan kecepatan tinggi, tentunya akan sangat berbahaya untuk keselamatan penumpang kendaraan.

Apakah ban dengan kondisi sidewall bulging masih dapat diperbaiki? Sayangnya tidak. Hal ini karena kerusakan yang terjadi ada pada internal ban tersebut. Jadi, kerusakan tidak bisa diperbaiki. Solusi jika sudah mengalami hal ini adalah dengan mengganti dengan ban baru yang berkualitas. Jika kendaraan Anda adalah truk, tentu saja harus menggunakan ban truk yang berkualitas.

Gunakan Ban yang Berkualitas

Selain rutin melakukan pengecekan kondisi ban, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan ban adalah dengan menggunakan ban yang berkualitas, khususnya untuk kendaraan muatan berat. Tiberman sebagai supplier ban alat berat menyediakan ban-ban berkualitas untuk kendaraan bermuatan berat yang sering digunakan di jalur-jalur off the road seperti ban truk, ban dump truck, ban loader, ban grader, ataupun ban traktor.

Segera hubungi sales online Tiberman untuk mendapatkan penawaran terbaik.

Penulis